Medan – Pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar lebih dari Rp 2,14 triliun (sekitar US\$ 130 juta) untuk menjalankan inisiatif Sekolah Rakyat yang akan beroperasi penuh pada 2025. Dari target 159 sekolah, 63 telah mulai beroperasi sejak 14 Juli, sementara sisanya dijadwalkan dibuka secara bertahap pada 1 Agustus dan awal September, dengan lebih dari 9.000 siswa terdaftar sejauh ini. Program ini hadir sebagai wujud komitmen peningkatan akses pendidikan berkualitas tanpa biaya bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Revitalisasi Sekolah Berkelanjutan: Fokus pada Kesehatan dan Infrastruktur
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah menegaskan bahwa program revitalisasi sekolah, yang dimulai pada 2024, bersifat jangka panjang dan berkelanjutan. Salah satu prioritas utamanya adalah renovasi ruang medis dan kamar mandi sekolah untuk mendukung pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan memastikan lingkungan sekolah sehat dan layak. Model pelaksanaan kini bersifat mandiri oleh sekolah, dengan partisipasi masyarakat dan pengelolaan yang lebih efisien.
Sistem Penerimaan Siswa Baru (SPMB): Reformasi Sistem PPDB, Tantangan Masih Ada
Pemerintah memperkenalkan sistem penerimaan baru bernama SPMB, menggantikan sistem PPDB. Tujuannya adalah memberi akses lebih adil melalui kuota afirmatif bagi siswa kurang mampu dan prestasi. Namun, sejak diluncurkan pada Januari 2025, sistem ini menghadapi kritik terkait kecurangan dokumen dan celah teknis, sebagaimana dilaporkan di sejumlah daerah. Ombudsman dan KPAI mencatat banyak daerah belum siap, termasuk dalam sosialisasi dan digitalisasi prosesnya.
Buku Teks Pendidikan Pancasila Baru Dirilis: Menanamkan Nilai Kebangsaan yang Lebih Kuat
BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) baru saja merilis Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila, dengan harapan memperkuat pemahaman nilai-nilai Pancasila di kalangan pelajar. Buku ini kini menjadi sumber utama untuk pendidikan karakter dan ideologi kebangsaan di sekolah-sekolah.
Layanan Bimbingan Konseling dan Perlindungan Anak Diperkuat oleh Kemendikdasmen
Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah terus memperkuat fungsi Bimbingan Konseling (BK) serta sistem Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Program ini memperkuat perlindungan anak, kesiapsiagaan bencana, dan dukungan psikososial bagi siswa di sekolah. Mendikdasmen menekankan pentingnya peran Guru BK sebagai pendamping keberhasilan maupun kesejahteraan murid.
Sumber:
https://gurudikdas.dikdasmen.go.id/news/category/berita?utm_source