Tradisi menyambut kelulusan sekolah yang buruk masih mewarnai pendidikan kita. Siswa-siswi mencoret-coret baju, celana, rok, dan rambut mereka dengan spidol dan cat. Mereka pawai di jalan menggunakan motor, bahkan beberapa mengalami kecelakaan berat dan ringan, di hari yang seharusnya mereka bahagia berkumpul bersama keluarga.
Tidak sampai di situ, mereka juga merokok, menari “striptis”, dan pulang larut malam. Sebelum lulus, siswa kita juga kerap terlibat tawuran yang menelan korban jiwa. Kondisi ini tidak bisa dibiarkan berlanjut. Pemangku pendidikan harus serius memecahkan masalah ini untuk menyelematkan generasi penerus bangsa. Karakter buruk siswa itu menunjukkan kesalahan dalam proses pendidikan di sekolah dan di rumah.
Coret-coret baju dan merokok yang dilakukan siswa jangan dianggap peristiwa sepele, jika menginginkan pendidikan kita maju. Itu adalah cermin karakter buruk yang jika dibiarkan akan berdampak pada paradigma anak-anak kita di masa depan. Tradisi buruk itu harus dihilangkan dari pendidikan kita, digantikan dengan tradisi positif yang membanggakan guru, orangtua, dan masyarakat.
by : hendriprb_
Tinggalkan Komentar