1.Karakter religius
Menanamkan karakter religius adalah langkah awal menumbuhkan sifat, sikap, dan perilaku keberagaman pada masa perkembangan berikutnya. Masa kanak-kanak adalah masa keemasan di mana masa terbaik untuk menanamkan nilai-nilai religius. Karena baik buruknya seseorang dimasa dewasa sangat dipengaruhi oleh pengalamanan pendidikan di masa keclnya. Upaya penanaman nilai religius ini harus disesuaikan dengan tingkat perkembangannya. Harus diingat, kesadaran keberagaman masa kanak-kanak masih berada pada tahap meniru dari yang dilihat dan didengar. Untuk itu, pengkondisian lingkungan sekolah yang mendukung proses penanaman nilai religius harus dirancang semenarik mungkin.
Seperti contohnya melalui pembiasaan berdoa sebelum memulai kegiatan, senantiasa bersyukur kepada Tuhan YME atas apa yang diperolehnya. Pada tahapan ini, peran guru sangat penting sebagai teladan yang memberikan contoh baik bagi para siswa. Sehingga peran guru tak hanya sebagai pengingat, tetapi juga sebagai contoh untuk bersama melaksanakan kegiatan yang bersifat religius.
2.Cinta kebersihan dan lingkungan
Selanjutnya penanaman rasa cinta kebersihan. Hal ini ditunjukan pada dua hal yaitu, menjaga kebersihan terhadap diri sendiri dan kebersihan terhadap lingkungan. Kebersihan terhadap diri sendiri dimaksud agar membentuk pribadi yang sehat dan jiwa yang kuat. Sehingga apabila anak dalam kondisi yang sehat dan jiwa yang kuat maka anak dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik.
Sedangkan penanaman rasa cinta kebersihan terhadap lingkungan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan sekolah mulai dari jalan, halaman, hingga kelas terbebas dari debu dan sampah. Pembuatan jadwal piket di tiap kelas, agenda bersih-bersih bersama seminggu sekali, ataupun lomba kebersihan lingkungan sekolah adalah contoh lain yang dapat diterapkan di lingkungan sekolah sebagai upaya menanamkan rasa cinta kebersihan terhadap lingkungan. Dengan lingkungan yang bersih dan terciptalah udara segar sehingga kenyamanan belajar dapat dirasakan.
3.Karakter kejujuran
Selanjutnya karakter kejujuran juga sangat penting untuk ditanamkan pada lingkungan sekolah terutama untuk para peserta didik dan guru. Sikap jujur akan memberikan dampak positif terhadap berbagai sisi kehidupan, baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang. Kejujuran merupakan investasi yang sangat berharga dan modal dasar bagi terciptanya komunikasi yang efektif dan hubungan yang sehat.
Anak sebagai pribadi yang jujur dan peka terhadap berbagai rangsangan yang berasal dari lingkungan luar dapat memiliki hubungan yang harmonis dan komunikasi yang baik terhadap orang lain. Dari hubungan seperti ini akan tercipta rasa saling percaya diantara keduanya. Pada masa sekolah inilah idealnya guru menanamkan nilai kejujuran pada anak-anaknya.
4.Karakter peduli
Peduli merupakan sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain dan yang membutuhkan. Kepedulian anak dapat ditanamkan di sekolah melalui berbagai cara. Misalnya saat ada teman sekelas yang sakit maka saling bergeming untuk menjenguk atau bisa juga mengumpulkan uang dari teman-teman satu kelas kemudian dibelikan sesuatu sebagai bawaan saat menjenguk temannya sebagai wujud kepedulian. Dengan adanya sikap peduli yang melekat dalam diri anak sejak dini maka akan disenangi oleh banyak teman. Karakter peduli sangat penting diajarkan sejak dini agar anak-anak bisa menjadi pribadi yang terbiasa dalam tolong menolong.
5.Karakter nasionalis
Cinta tanah air atau nasionalis adalah cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi maupun kelompoknya. Karakter nasionalis dapat ditanamkan melalui beberapa hal, diantaranya melalui upacara bendera, menghormati tokoh bangsa dengan berziarah ke makamnya. Dengan ditanamkannya sikap nasionalis ini, mereka akan bangga sekaligus dapat menghargai dan menghormati para tokoh maupun pahlawan dan cinta terhadap bangsanya.
Tinggalkan Komentar